Langsung ke konten utama

Pojok Baca sebagai sarana literasi di sekolah

 
AKSI NYATA Modul 3.3
“Pojok Baca sebagai sarana literasi di sekolah”
 

1. Fakta (Fact)
A. latar belakang
Gerakan Literasi Sekolah adalah sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi pekerti siswa yang bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat yang merupakan implementasi dari profil pelajar Pancasila.
Kegiatan rutin ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai dengan minat dan tahap perkembangan peserta didik.
Gerakan Literasi Sekolah ini merupakan upaya menyeluruh yang melibatkan semua warga sekolah baik guru, peserta didik, sebagai bagian dari ekosistem pendidikan sehingga membutuhkan dukungan kolaboratif berbagai elemen. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya berupa pembiasaan membaca yang dilakukan dengan kegiatan 10 menit membaca. 
Siswa diberi kebebasan memilih buku bacaan yang sesuai dengan minat mereka, serta diberi kebebasan mengekspresikan hasil bacaan bacaan mereka dalam bentuk apapun. 
Program ini dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan dilapangan serta tersedianya berbagai aset pendukung disekolah seperti tersedianya buku bacaan diperpustakaan sekolah, buku milik murid, perpustakaan milik desa, kebijakan sekolah, dinas Pendidikan, dinas perpustakaan dan komunitas yang sudah menjadi rekanan dalam mendukung program peningkatan minat baca.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan ada terjadi penurunan minat belajar dan hasil belajar, yang disebabkan oleh rendahnya minat baca, murid tidak bergairah belajar karena pemahaman dan wawasan mereka terhadap materi yang akan dipelajari sangat asing bagi mereka, berdasarkan hal tersebut program ini dibuat.





B. Proses jalannya aksi
Kegiatan Gerakan Literasi Sekolah yang di beri judul program Pojok Baca sebagai sarana literasi di sekolah tercipta berkat Kerjasama antara calon guru penggerak, rekan guru, dan kepala sekolah, dalam pelaksanaannya program ini berjalan lancar meski ada kendala namun bisa di atasi dan diminalisir, program ini dilaksanakan satu minggu sekali yaitu setiap hari sabtu, sebelum pembelajaran dimulai pada pojok kelas yang sudah disiapkan dan di rancang sedemikian rupa, siswa diberi waktu sepuluh menit untuk membaca buku, siswa kelas 4 sampai 6 membaca mandiri dengan pengawasan dari wali kelas masing-masing, sedangkan siswa kelas 1 sampai 3 bagi siswa yang sudah bisa membaca mereka akan membaca sendiri dan bagi siswa yang belum bisa membaca  dibimbing oleh wali kelas, kemudian setelah membaca selesai mereka diberi waktu untuk menceritakan secara bergantian kesimpulan atau pengalaman yang baru saja didapat kepada teman yang sudah di pilih.


C. Hasil 
Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi kepada peserta, terlihat siswa begitu antusias mengikuti program ini, program ini mampu meningkatkan minat baca siswa, program ini juga mampu mendorong siswa bernalar kritis, mandiri, dan berwawasan global, selain itu program ini juga bisa mampu meningkatkan hasil belajar, karena semakin banyaknya bahan bacaan yang selesai di baca semakin kaya akan pengalaman dan pengetahuan hal ini akan semakin memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran yang pada akhirnya mampu meningkatkan hasil pembelajaran. 
Evaluasi dilakukan 6 bulan sekali/tiap semester (dengan angket) dengan indicator sejauh mana dampak positif terhadap sikap, pengetahuan, dan keterampilan murid.
Sikap : ada perubahan mindset dari murid tentang pentingnya membaca, terbangun budaya saling menghargai ilmu dan sesama.
Pengetahuan : ada peningkatan pemahaman dan daya nalar murid.
Keterampilan : ada peningkatan intensitas membaca setiap hari, ada peningkatan pengguasaan dan penggunaan kosa kata  yang di ucapkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Perasaan (Feeling) 
Saat melaksanakan aksinyata muncul perasaan senang karena melihat anak-anak rajin membaca, selain itu juga ada rasa puas karena program yang dirancang mampu berhasil dan memberikan dampak yang positif bagi murid dan sekolah.



3. Pembelajaran (Finding)
Dalam menjalankan aksi nyata saya berkesimpulan bahwa setiap rencana yang kita rancang harus di rumuskan dengan baik, dengan memperhatikan setiap sumber daya yang dimiliki, dan menjalin komunikasi yang baik dengan mitra sehingga rencana yang disusun bisa direalisasikan dengan baik, yang palin utama adalah sejauh mana manfaat dari program tersebut berdampak pada murid dan sekolah, serta bagaimana menjaga keberlangsungan program tersebut dengan menjaga komitmen. 


4. Penerapan ke Depan (Future)
Program ini akan saya evaluasi sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat, hasi evaluasi akan saya jadikan acuan untuk perbaikan, kemudian hal baik yang ada dalam program akan saya buat catatan laporan berupa best practice sehingga bisa jadi bahan rujukan bagi sekolah lain yang ingin mengadopsi program ini.

5. Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang
Program ini akan lakukan perbaikan apabila dalam hasil evaluasi ada yang perlu diperbaiki, kemudian akan saya lanjutkan apabila mendapat dukungan dari kepala sekolah dan rekan sejawat, program ini juga akan saya kembangkan dengan melibatkan guru sebagai sasarannya yaitu literasi guru, konsep dan metodenya sama dengan program awal sehingga  para guru juga memiliki minat baca yang tinggi yang pada akhirnya mampu meningkatkan kompetensi guru.












 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAK BOLA ( teknik menahan bola)

Pembelajaran teknik menahan bola Selain menendang, menahan bola merupakan unsur yang penting, arah datangnya bola dalam permainan sepakbola. ada tiga macam teknik menahan bola yaitu menyusur tanah, (groundball), memantul (bounchingball), dan bola tinggi (highball).